METRO98.COM II KABUPATEN BEKASI -CIKARANG UTARA – Proyek galian Pipa PDAM dengan nama kegiatan “Pengembangan Jaringan Distribusi IPA Tanah Merah, Kecamatan Cikarang Utara”, dikeluhkan warga Desa Waluya. Kamis (18/09/2025).
Galian tersebut diduga asal-asalan, karena terlihat tumpukan tanah di pintu masuk Perum BCL pangkalan Ojek, terlihat memakan bahu jalan, mirisnya dilokasi galian tidak memakai garis pembatas hal tersebut bisa saja berpotensi membahayakan masyarakat serta mengganggu lalu lintas.
Kegiatan yang berlokasi di Cikarang Utara perum BCL Desa Waluya sebagai pelaksana PT. RAFA KARYA INDONESIA dengan nomor SPMK 000.3.3/252.272/SPMK/PSDA/DSDABMBK/2025, yang bersumber dana dari APBD TA.2025.
Pentingnya kesadaran diri dalam bekerja, seharusnya pihak pelaksana menyediakan “Garis tali proyek” atau safety line, yaitu tali pita pembatas berwarna yang dipasang di area proyek untuk menunjukkan zona berbahaya atau terlarang, hal tersebut untuk melindungi pekerja dan pengguna jalan dari potensi bahaya, serta membantu pengawasan dan pengendalian area kerja.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, awak media melakukan langkah konfirmasi ke pihak Pemerintah Desa Waluya, agar mendapatkan tanggapan adanya Proyek Pipa PDAM yang mengabaikan keselamatan lingkungan di wilayah tersebut.
Dikatakannya Een.M,Fansuri Sekdes Desa Waluya, masalah proyek galian pipa PDAM yang dilaksanakan oleh PT RAFA KARYA INDONESIA, awalnya pernah ada yang berkomunikasi dengan saya yang berinisial (M), setelah berjalan pekerjaan galian tersebut, ada beberapa warga kami yang mengeluhkan terhadap galian-galian tanah yang ditumpuk aga berserakan,ungkap dia.
Dalam hal ini saya menyampaikan atas keluhan warga kami, karena ada beberapa orang yang datang ke Kantor Desa, dari dasar keluhan warga kami sehingga kamipun merespon laporan tersebut.ucap dia.
Walaupun warga kami memerlukan sarana dan prasarana air bersih dari pihak PDAM, tetapi tolong cara bekerjanya PT RAFA KARYA INDONESIA setidaknya diperhatikan, minimal adanya kontrol agar bisa melihat bahwa para pekerjanya seperti apa mereka bekerja.tutur dia
Jangan sampai warga kami mengeluhkan hasil dari pada pengerjaan penggalian tanah tersebut.
Pada saat ada keluhan warga ke kantor desa, saya pernah memanggil salah satu mandor proyek galian pipa PDAM, tetapi mandor tersebut sampai saat ini belum juga menghadap ke kekantor Desa Waluya.ucapanya.
Ditambahnya lagi, pekerjaan proyek galian pipa PDAM pihaknya tidak memasang papan proyek, sehingga kami dari pemerintah Desa tidak tau mulai tanggal berapa berakhirnya pun tanggal berapa, sebab sampai saat ini pihaknya belum ada konfirmasi lagi ke kami sampai sekarang.
Harapan kami sebagai pemerintah Desa Waluya, tolong pihak pelaksana proyek galian pipa PDAM segera mungkin untuk turun kebawah agar bisa melihat situasi kondisi dilapangan, jangan sampai ada cerita kata mandor beres, kenyataan dibawah tidak beres, tutup sekdes, (red).