METRO98.COM II Kabupaten Bekasi – Pemerintah Kabupaten Bekasi terus berupaya mengantisipasi banjir tahunan yang kerap melanda kawasan pemukiman, terutama yang berada di dekat bantaran sungai. Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah pembongkaran bangunan liar (bangli) yang berdiri di sempadan sungai dan tanggul.
Namun, menurut Dr. Anwar Musyadad, SH, MH, pembongkaran saja tidak cukup. Ia menekankan pentingnya langkah lanjutan berupa penghijauan secara menyeluruh di area bantaran sungai yang telah dibersihkan.
“Setelah bangli dibongkar, bantaran sungai harus segera dihijaukan dengan penanaman pohon berakar kuat yang mampu menahan tanah, terutama saat musim hujan dan saat debit air meningkat,” ujar Anwar.
Ia pun menyoroti kondisi di lapangan yang masih memprihatinkan. Salah satu contoh ada di sepanjang tanggul Sungai Ciherang, yang justru dialihfungsikan menjadi area persawahan. Akibatnya, struktur tanggul menjadi rata dan sejajar dengan petak-petak sawah.
“Tanggul yang seharusnya berfungsi sebagai pengaman kini malah hilang. Tak heran jika pemukiman warga di Kampung Caringin, Desa Sukamakmur, Desa Sukalaksana, hingga Desa Sukakarsa, terendam banjir hingga mencapai satu meter,” jelasnya.
Lebih lanjut, Anwar juga mengungkapkan bahwa di wilayah Desa Sukajadi dan Desa Sukakarya, masih ditemukan puluhan titik rawan banjir akibat kondisi tanggul yang rendah dan bahkan ada yang terputus karena kurangnya perawatan.
Untuk itu, ia mendorong Pemerintah Kabupaten Bekasi agar segera melakukan penghijauan secara menyeluruh di seluruh bantaran sungai yang telah dibersihkan dari bangli.
“Jangan biarkan kerusakan tanggul terulang kembali. Penghijauan ini sangat penting untuk menjaga struktur tanah dan mencegah banjir lebih besar di masa mendatang,” tegasnya.
Langkah ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk melindungi masyarakat dari ancaman banjir tahunan di Kabupaten Bekasi.
